
Sumenep, 26/09/2025 – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menyatakan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi nasional maupun internasional dalam rangka membangun ekosistem halal yang solid serta mewujudkan Indonesia sebagai pusat rujukan halal dunia.
Dilansir dari Antara bahwa “Indonesia terus menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga halal luar negeri (LHLN) guna memperluas jaringan layanan dan pengakuan sertifikasi halal. Standar halal ASEAN diharapkan menjadi pondasi menuju integrasi ekosistem halal global yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, Mamat Salamet Burhanudin, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Mamat menjelaskan, langkah tersebut selaras dengan meningkatnya nilai dan posisi halal dalam arus bisnis dan perdagangan internasional, khususnya di sektor pangan dan minuman.
“Konsep halal kini memiliki keterkaitan erat dengan aspek kesehatan, kebersihan, keamanan pangan, gizi, ketahanan pangan, hingga rekayasa genetika bahan pangan. Kondisi ini menunjukkan bahwa halal telah menjadi parameter penting dalam industri dan perdagangan global,” tambahnya.
Untuk itu, ia menyampaikan bahwa BPJPH terus berupaya memperkuat landasan regulasi sekaligus membagikan pengalaman Indonesia dalam penerapan sertifikasi halal.
“Melalui BPJPH, Indonesia secara konsisten mengembangkan sistem layanan sertifikasi halal yang efisien, transparan, akuntabel, mudah diakses, cepat, dan terjangkau guna mendukung penguatan ekosistem halal di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia juga aktif mengampanyekan pentingnya nilai dan pengembangan ekosistem halal di berbagai forum internasional. Belum lama ini, BPJPH berpartisipasi dalam ajang Food Ingredients Asia (Fi Asia) dan Vitafoods Asia 2025 yang digelar di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand.
Acara berskala internasional tersebut menarik lebih dari 36 ribu pengunjung dari 70 negara dan menghadirkan sekitar 1.500 peserta dari berbagai merek ternama dunia.
Selain menjadi ajang pameran industri makanan dan minuman, Food Ingredients Asia (Fi Asia) juga menghadirkan beragam kegiatan pendukung seperti seminar, konferensi, lokakarya, dan sesi teknis yang membahas berbagai isu strategis, mulai dari tren inovasi, peluang investasi startup, tantangan regulasi, keberlanjutan, hingga dinamika pasar global.
Lebih jauh, BPJPH menyambut positif rencana penyelenggaraan Fi Asia 2026 di Jakarta.
Lembaga tersebut menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penguatan ekosistem industri halal, antara lain melalui penyebarluasan informasi terkait kebijakan dan perkembangan regulasi jaminan produk halal di Indonesia.
“Momentum ini sangat penting untuk mendorong arus utama halal dalam pasar global makanan dan bahan pangan. Indonesia siap mengambil peran strategis dan memaksimalkan peluang besar di sektor ini,” ujar Mamat Salamet Burhanudin.
