Sumenep, 02/10/2025 – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad, tekanan bahwsertifikat halal tidak sekedar, berkontribusi dalam meningkatkan daya saing, kepercayaan konsumen, serta nilai dan omzet penjualan.
Dilansir dari Republik bahwa “Selain menjadi jaminan kehalalan produk, sertifikat halal juga memberikan nilai ekonomi yang besar. Produk yang telah bersertifikat halal umumnya lebih kompetitif, dipercaya konsumen, dan berpeluang menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional,” ujar Haikal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Haikal menjelaskan bahwa hasil riset mengenai perilaku konsumen menunjukkan faktor halal menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk, disusul oleh rasa dan harga.
“Berdasarkan penelitian, ada tiga alasan utama konsumen memilih produk: kehalalan, cita rasa, dan harga. Dari ketiganya, halal menempati posisi pertama. Halal merupakan simbol kualitas, kebersihan, dan kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Komunikasi Publik BPJPH, Fariza Y. Irawadi, menuturkan bahwa sertifikasi halal tidak semata kewajiban regulatif, melainkan juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha.
“Berbagai kisah sukses pelaku usaha bersertifikat halal membuktikan bahwa sertifikasi halal mampu mempercepat pertumbuhan UMKM dan industri kreatif,” ujarnya.
Fariza menambahkan, BPJPH terus memperkuat layanan sertifikasi halal dengan menyediakan pendampingan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Upaya tersebut, lanjutnya, selaras dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
“Keberhasilan produk-produk Indonesia yang telah bersertifikat halal diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk segera mengurus sertifikasi halal,” kata Fariza. “Dengan begitu, mereka tidak hanya memastikan kehalalan produknya, tetapi juga membuka peluang memperluas pasar dan meningkatkan omzet.”
